Nostalgia itu bernama Kamu #Day2

Dear diary,
Kau tahu, kupernah begitu saja memberikan hatiku pada seseorang yang tak mencintaku. Dulu, ketika pertama kali kamu menemuiku, memberikanku harapan untuk bisa bersanding bersama denganmu. Sudah kuputuskan aku akan membersamaimu, bagaimanapun keadaanmu. Tapi ditengah perjalanan kau goyah. kau ingin mencari yang lebih sempurna dariku. Bodoh, kau tahu betapa bodohnya aku? kau tahu betapa mengerikannya waktu itu? tepat dimana kamu mengakhiri kisah kita? kau tau betapa tersiksanya diriku? kau tahu betapa mengerikannya rupaku? tidak kan? kau tak pernah tahu atau hanya sekedar ingin tahu. dan yang lebih parahnya lagi ketika kamu sakit banyak yang bertanya dan beberapa menyalahkan perpisahan kita. bagaimana mungkin kamu yang terjerembu? Padahal aku yang merasa dunia hilang seketika. Aku disini yang mati-matian berpura-pura tersenyum. Aku disini yang merasakan jebloknya nilaiku. Aku disini yang mati-matian menahan air mata. setelah itu kemudian disalahkan atas sakitmu? dan yang lebih parah lagi hingga saat ini setelah 3 tahun kita berakhir, lebih tepatnya kamu mengakhiri hubungan kita, banyak orang yang bertanya tentang kabarmu lewat aku. bagaimana mungkin aku tahu kabarmu? Kita tak pernah bercengkrama dengan waktu.
ditemani lagu Fiersa Besari - Waktu Yang Salah

Komentar

Postingan Populer